Di Indonesia sendiri, Vespa baru dikenal sejak tahun 1960-an yaitu Vespa Congo. Kendaraan ini diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada pasukan TNI (Garuda) yang pulang dari misis PBB di Congo, Afrika.
Revolusi selera terhadap Vespa bagi komunitas pemakai Vespa dan pecinta Vespa negeri orang dibanding di Indonesia sama-sama mengalami pergeseran yang ekstrim dan agresif, tapi perbedaannya yang paling menyolok adalah jenis selera yang berbanding terbalik.
Jika di luar negeri orang mencari Vespa lama untuk dimodigfikasi menjadi benda yang antik, elegan dan romantis, di Indonesia justru (sebagian besar) memodifikasinya menjadi jenis Gembel, Angker, Kolot atau vespa berkarat dan kesannya jorok atau kotor.
Pasti Anda pernah melihat segerombolan motor Vespa dengan gaya urakan yang terkesan tidak diurus oleh penggunanya. Itu adalah komunitas Vespa gembel yang memang dengan sengaja mendesain tunggangannya seperti itu adanya.
Komunitas ini sudah tersebar luas di Jakarta dan sekitarnya dan terbagi dalam berbagai kelompok. Namun, meskipun berkelompok visi mereka tetaplah sama yaitu kebersamaan dan kekeluargaan.
Seperti Eko Banana dari komunitas Vespa gembel Scooterist. Ketertarikan dia mengikuti komunitas ini lantaran dia memang hobi mengembara.
Komunitas Vespa gembel biasanya memodifikasi motormya dengan bermacam gaya, ada yang Classic, Sasis dan Chopper dan berbagai macam aliran modifikasi Vespa mereka lakoni.
Tunggangan sengaja dibikin hancur dan urakan, bak tong sampah berjalan. Mulai dari CD, kaleng susu, dedaunan bahkan kepala kambing menghiasi motor Vespa komunitas ini. Anehnya lagi, tak ada istilah malu bagi komunitas ini.
ini dia koleksi foto vespa “gembel” nya gan…
cekidot….
kebayang kan gan gimna rasanya naek vespa gembel….
ane mah gak mau gan…..
ane mah gak mau gan…..
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3578558
http://ntunkz.wordpress.com/2010/03/12/vespa-gembel-lifestyle-atau-kurang-kerjaan/